Sabtu, 28 Agustus 2010

Sehabis baca "Filosofi Kopi"


OBSESI/KEINGINAN mungkin semua orang mempunyainya, dari sebuah obsesi kecil sampai sebuah obsesi yang bisa menhalalkan segala cara dengan bisa mendapatkan sebuah rasanya bernama KEPUASAN. Itu juga yang seperti cerita yang di tulis mba Dee dalam bukunya “Filosofi Kopi” dengan judul yang sama. Ben seorng pengila kopi yang keliling eropa untu bisa memenumakan kopi yang paling enak sedunia, ketika itu opsesinya dia berhasil dan akhirnya dia membuat sebuah warung kopi dengan sahabatnya. Dari sana dia mulai bereksperiment membuat kopi yang paling enak. Banyak pengunjung yang puas meminum kopi buatan tanganya. Nama kedainya pun terkenal oleh masyarakat penggila kopi. Ben mulai merasa puas dengan apa yang ia temukan selama ini. Suatu ketika ada seorang pengusaha besar yang mendatangi kedainya, tiba –tiba pengusaha itu menantang Ben untuk membuat kopi yang paling enak, dengan akan memberikan imbalan yang cukup besar. Egonya pun bermain, dan Ben pun menerima tantangan itu. Dari sebuah semangat yang besar akhirnya dia bisa menemukan kopi yang paling enak sedunia yang di namaka “ Ben’s Perfecto”. Pengusaha itu pun terkagum-kagum melihat usaha yang di lakukan ben, dan Ia mendapatkan uang yang seperti di janjikan. Semenjak itu ben merasa sangat puas dan sempurna atas apa yang dia dapatkan, dan dia merasa sangat bahagia. Hari demi hari kepuasan dia bertambah dengan banyak pengunjung yang berdatangan untuk menikmati kopi yang rasanya paling hebat di dunia. Suatu hari datanglah seorang pria setengah baya yang ingin mencoba kopi yang terkenal enak itu. Dan ben mulai menyuguhi kopi handalan ya yang paling enak itu, setelah pria itu mencoba menyicipi kopi itu. Tanggapan pria itu beda sekali seperti pengunjung lainnya. Ben pun merasa binggung dan dia mencoba berpikir. Adakah kopi yang paling enak selain kopi buatanku. ?? Ternyata masih ada kopi yang paling enak, selain kopi buatan Ben. Dengan rasa penasaran Ben mulai mencari kopi yang saingan “Ben’s Perfecto” yang tempatnya tidak pernah di bayangkan. Dengan usahanya akhirnya Ia menemukan juga warung yang menjual kopi tersebut. Dari sebuah kedai kecil milik Pak Seno ( seperti cerita buku ini) ada sebuah penemuan besar yang ga pernah Ia menyangka. Setelah Ben meminum kopi tersebut Ia terdiam, Dan Ia merasa malu akan dirinya selama ini. Ternyata Kopi bikinan Pak Seno yang di beri nama “ Kopi Tiwus” yang berasal dari celotehan anaknya itu mengalahkan “ Ben’s Perfecto” yang serharga 50 juta. Semua yang pak seno bilang itu benar “Kopi Tiwus” yang seharga seiklasnya itu bisa membuat Ben sadar akan kepuasan ego semata....
Setelah aku membaca cerita ini ada satu kalimat yang aku dapat “ walaupun tidak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya.