Selasa, 26 Oktober 2010

Do What You Love.. Love What You Do!

Seletah baca blog Endah N Rhesa yang Do What You Love.. Love What You Do! Menyadarkan saya akan pentingnya kecintaan kita pada sesuatu yang kita jalani. Seperti pekerjaan. Jujur saat ini saya sedang dilema dengan apa yang saya jalankan, saya merasa tidak nyaman dengan pekerjaan yang saya jalankan saat ini. Apa karena tidak ada kecintaan saya dengan pekerjaan itu. Dulu saya memang tertarik bekerja di dunia creative, dan saya di terima di sebuah majalah Remaja yang cukup besar. Memang posisi yang saya jalankan saat ini tidak seperti yang saya harapkan. Saya melamar di posisi sebagai desain grafis majalah, tetapi wal hasil saya keterima di bagian websitenya. Karena saat itu saya sangat membutuhkan pekerjaan itu saya menerima tawaran itu. Tetapi selang setahun berjalan saya mulai bosan dan saya merasa pekerjaan yang saya jalani ini monoton dah hanya stuck di tempat. Saat ini saya mengalami dilema itu. Dulu sebelum bekerja di perusahaan ini saya pernah bekerja sebagai freelance fotografer dari sebuat media portal, walaupun saya mendapatkan bayaran yang cukup kecil tetapi saya sangat menikmati pekerjaan itu. Tidak ada rasa lelah untuk menjalankannya. Karena bila kita mengerjakan apa yang kita senang tanpa beban. Itaulah bisa di sebut passion kita.. someday I wish my job is my passion..

Malam dalam kegelapan....

Sore itu (25/10) aku sedang duduk meja kerja ku, dan suhu berubah menjadi dingin seketika. Ketika aku lihat keluar semua terlihat gelap. padahal saat itu waktu masih menunjukan pukul 3 sore. Suhu yang dingin membuat aku tidak dapat berkonsentrasi mengerjakan pekerjaan ku. Aku pun memutuskan untuk membuat sesuatu yang bisa menghangatkan badan ku. Satu cup Pop Mie rasa kari ku seduh menghangat kan ssekaligus membunuh rasa laparku di sore hari. Saat itu aku blum tau apa yang sebenernya terjadi di luar sana, ketika aku melihat info dari twitter. Aku kaget ternyata jakarta begitu semrawut. Banyak pohon tumbang, banjir di mana-mana dan mengakibatkan kemacetan berjam-jam.Dalam benak hati saya selalu bertanya-tanya siapa yang musti di salahkan bila terjadi seperti ini. Kemana Foke??? Tidak ada yang bisa di salahkan, tidak juga menyalakan. Semua ini ulah semuanya. 3 jam lebih perjalanan ku pulang melintasi semerawutnya kota Jakarta. Malam itu Jakarta menjadi bintang, semua orang membicarakannya. Semua surat kabar online secara update membicarakan kondisi jakarta. Ironisnya karena kejadian ini banyak nyawa yang takberdosa menjadi korban. Semua terlihat ironis.. Jakarta..oh Jakarta.. mengapa semuanya begitu menyedikan bila memangil namamu.
Saat perjalanan Pulang aku mengecek twitter lewat ponsel ku dan aku tercengang ketika aku melihat info bahwa di daerah mentawai sumatra barat terjadi gempa 7.2 SR. dan mengakibatkan Tsunami. Aku langsung terdiam melihat berita itu. Malam ini Begitu lengkap. Tetapi aku sangat beryukur aku masih di beri keselamatan dari semuanya. Mungkin aku hanya dio uji kesabaran karena kemacetan Jakarta, bagaimana nasib saudara kita yang jauh lebih sakit di beri bencana seperti itu. Aku hanya bisa berdoa untuk saudara-saudara kita yang di mentawai agar Allah memberikan kesabaran dan keselamatan untuk saudara kita di sana...

Sabtu, 28 Agustus 2010

Sehabis baca "Filosofi Kopi"


OBSESI/KEINGINAN mungkin semua orang mempunyainya, dari sebuah obsesi kecil sampai sebuah obsesi yang bisa menhalalkan segala cara dengan bisa mendapatkan sebuah rasanya bernama KEPUASAN. Itu juga yang seperti cerita yang di tulis mba Dee dalam bukunya “Filosofi Kopi” dengan judul yang sama. Ben seorng pengila kopi yang keliling eropa untu bisa memenumakan kopi yang paling enak sedunia, ketika itu opsesinya dia berhasil dan akhirnya dia membuat sebuah warung kopi dengan sahabatnya. Dari sana dia mulai bereksperiment membuat kopi yang paling enak. Banyak pengunjung yang puas meminum kopi buatan tanganya. Nama kedainya pun terkenal oleh masyarakat penggila kopi. Ben mulai merasa puas dengan apa yang ia temukan selama ini. Suatu ketika ada seorang pengusaha besar yang mendatangi kedainya, tiba –tiba pengusaha itu menantang Ben untuk membuat kopi yang paling enak, dengan akan memberikan imbalan yang cukup besar. Egonya pun bermain, dan Ben pun menerima tantangan itu. Dari sebuah semangat yang besar akhirnya dia bisa menemukan kopi yang paling enak sedunia yang di namaka “ Ben’s Perfecto”. Pengusaha itu pun terkagum-kagum melihat usaha yang di lakukan ben, dan Ia mendapatkan uang yang seperti di janjikan. Semenjak itu ben merasa sangat puas dan sempurna atas apa yang dia dapatkan, dan dia merasa sangat bahagia. Hari demi hari kepuasan dia bertambah dengan banyak pengunjung yang berdatangan untuk menikmati kopi yang rasanya paling hebat di dunia. Suatu hari datanglah seorang pria setengah baya yang ingin mencoba kopi yang terkenal enak itu. Dan ben mulai menyuguhi kopi handalan ya yang paling enak itu, setelah pria itu mencoba menyicipi kopi itu. Tanggapan pria itu beda sekali seperti pengunjung lainnya. Ben pun merasa binggung dan dia mencoba berpikir. Adakah kopi yang paling enak selain kopi buatanku. ?? Ternyata masih ada kopi yang paling enak, selain kopi buatan Ben. Dengan rasa penasaran Ben mulai mencari kopi yang saingan “Ben’s Perfecto” yang tempatnya tidak pernah di bayangkan. Dengan usahanya akhirnya Ia menemukan juga warung yang menjual kopi tersebut. Dari sebuah kedai kecil milik Pak Seno ( seperti cerita buku ini) ada sebuah penemuan besar yang ga pernah Ia menyangka. Setelah Ben meminum kopi tersebut Ia terdiam, Dan Ia merasa malu akan dirinya selama ini. Ternyata Kopi bikinan Pak Seno yang di beri nama “ Kopi Tiwus” yang berasal dari celotehan anaknya itu mengalahkan “ Ben’s Perfecto” yang serharga 50 juta. Semua yang pak seno bilang itu benar “Kopi Tiwus” yang seharga seiklasnya itu bisa membuat Ben sadar akan kepuasan ego semata....
Setelah aku membaca cerita ini ada satu kalimat yang aku dapat “ walaupun tidak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya.

Jumat, 23 Juli 2010

Cerita Pameran A SIck Basic " LUKA,LIKU, LAKU JAKARTA"


Pameran Fotografi Jalanan A SICK BASIC  tema " LUKA, LIKU, LAKU JAKARTA". Sebuah gambaran kehidupan tentang jakarta. Ibu kota yang begitu megah menyimpan begitu banyak cerita. Dari sebuah gambar yang terpajang sepanjang jalan cikini, menjadi sebuah gambaran kepada masyarat yang melihat, bahwa jakarta mempunyai banyak cerita yang bisa kita ceritakan. Dari cerita kaum metropolis sampai cerita kau marjinal. semuanya tergambar jelas. 

Aku senang bisa bergabung dan mengikuti pameran ini, karena banyak sekali pelajaran yang aku dapat selama mengikuti workshop pameran ini. Dan ini adalah pameran perdana aku. Walaupun di ruang public, tapi aku merasa bangga karena semua kalangan bisa melihat gambar-gambar yang terpajang di tembok stasiun cikini. tanpa memandang dia siapa dan dari mana.. Aku malah tertantang untuk mencoba berani menampilkan lagi bersama kawan-kawan. 


Ini salah satu karya ku yang mandapat keritikan cukup banyak,, hehhee :D tapi aku senang karena menjadi motivasi aku untuk bisa menghasilkan karya yang lebih bagus lagi..




Semua menjadi penikmat, tak hanya orang dewasa saja anak kecilpun menjadi penikmat :D

Workshop hari ke 2. diskusi Bedah foto bareng om Efendi Siregar.

Alhamdulilah, ternyata pameran ini mendapat sorotan dari media juga, maksih Kompas.. :D 

Nie dia semua orang di balik layar pameran ini. Tim Hura-hura pameran A Sick Basic kemarin. 



Ini mereka orang-orang di balik layar ke suksesan pameran A Sick Basic.. 

Sukses buat Galeri Bautanah, karena udah kasih kesempatan aku bisa gabung dan belajar di sana. Semoga pameran ini bisa berlanjut dan menciptakan karya-karya yang lebih beragam dan kreatif lagi.. cayooooo 

Selasa, 08 Juni 2010

Narsis Time...

Karena kemaren ada pemotretan buat pembuatan kartu nama, sekalian deh narsis-narsisan buat ganti profil pic yang baru.. nie dia hasilnya.. hehehehhee

pipiku terlihat tembemm.. ehhehee :))
hasil kolase iseng2 buat ganti profile YM.. ternyata lucu juga.. hehhee :))

Kamis, 03 Juni 2010

Workshop Travel Photography bersama Om Don Hasman


Sesi Photo Bareng anggota Komunitas Bautanah saat acara Workshop Fotografi " Travel Photography" bersama Om Don Hasman.

Om Don Hasman dengan santai memberikan workshop


Semua peserta dengan serius mendengarkan workshop dari Om Don Hasman


Workshop tanggal 2 Mei 2010 di Aula stasiun Cikini. Banyak pengalaman dan ilmu yang aku dapet selama mengikuti workshop sehari bersama om Don. Makasih banyak buat Galeri BauTanah yang udah ngadain workshop ini. Karena sangat berguna sekali buat aku dan teman2 yang ingin tau lebih jauh tentang fotografi.
Foto : Bautanah galeri

Memaksimalkan view finder

Pernahkah Anda mengalami kejadian di mana gambar sudah terlihat bagus di viewfinder, namun hasilnya tidak sesuai dengan harapan? Beberapa tips ini dapat mencegah hal tersebut. Kama (FS)

view

1.Objek

Umumnya, selalu ada satu objek yang harus terlihat tajam. Pastikan Anda untuk fokus dengan akurat pada objek ini, karena saat ini autofokus paling hebat pun belum bisa melakukannya. Sering kali terjadi kesalahan jika kamera dipasang pada pilihan focus point otomatis. Sebaiknya Anda mengaturnya pada autofocus to Spot atau Center AF. Fokus secara manual direkomendasikan untuk objek yang sulit, ataupun kondisi cahaya lemah.

2.Perhatikan Batas Garis di Pinggir

Kebanyakan fotografer hanya menjaga objek utama mereka di dalam pandangan layar. Namun, masalah yang umum terjadi justru berada pada pinggir gambar. Misalnya, ada tiang yang masuk ke dalam gambar, daun di latar depan yang mengganggu, atau objek di pinggir gambar yang tidak memiliki arti apapun. Karena itu, sebelum melepas tombol shutter, perhatikan dulu seluruh objek. Garis yang dekat dengan pinggir akan terlihat lebih bagus kalau menghilang di pojokan.

3.Objek Utama Tidak Berada di Tengah

Peraturan dasar tentang komposisi gambar dapat diimplementasikan pada semua view­finder. Elemen paling penting pada gambar sebaiknya tidak diletakkan tepat di tengah. Karena Anda bisa langsung otomatis melihatnya pada saat autofokus, dan kemudian mencoba bagian lain.

4.Koreksi ­Eksposure

Anda tidak dapat mengandalkan otomatisasi eksposure pada kondisi cahaya tertentu. Fotografer yang berpengalaman biasanya tahu sebelum melepas shutter, apakah kameranya akan dapat mengatasi kondisi pencahayaan saat itu atau tidak. Jika terlalu banyak putih pada foto, gunakan overexpose dengan 2/3 aperture. Untuk objek gelap yang efek cahayanya ingin dipertahankan, gunakan underexpose. Untuk itu, sebaiknya gunakan RAW.

6.Eksposure Time yang Tepat

Tergantung dari mode yang digunakan, kamera akan memilih exposure time dan/atau aperture secara otomatis. Jika ingin memotret objek yang tidak diam, sebaik­nya dicek sekali lagi apakah settingan sudah memadai. Jika ingin membekukan momen, gunakan maksimum 1/300 detik; Objek bergerak dengan gerakan blur, gunakan minimum 1/2 detik dan tripod.

7.Cek Aperture

Aperture digunakan untuk mengatur depth of field. Nilai yang paling kecil seperti misalnya 2,8 direkomendasikan untuk foto potret. Nilai itu akan membedakan orang dengan latar belakang yang blur. Sedangkan foto landscape membutuhkan semuanya terlihat tajam, untuk itu Anda membutuhkan aperture yang lebih besar seperti misalnya 16.

8.Jangan Lupa

Untuk Cek ISO! Ini kerap kali terjadi pada fotografer digital. Biasanya mereka memotret beberapa foto dengan ISO yang tinggi, lalu lupa untuk menurunkan kembali ISO-nya ke nilai yang standar. Oleh karena itu, jangan sampai lupa untuk mengecek ISO. Hal ini tidak pernah terjadi pada analog karena sensitivitas ISO langsung ditentukan tergantung dari film yang dimasukkan.

Sumber : chip