Selasa, 26 Oktober 2010

Malam dalam kegelapan....

Sore itu (25/10) aku sedang duduk meja kerja ku, dan suhu berubah menjadi dingin seketika. Ketika aku lihat keluar semua terlihat gelap. padahal saat itu waktu masih menunjukan pukul 3 sore. Suhu yang dingin membuat aku tidak dapat berkonsentrasi mengerjakan pekerjaan ku. Aku pun memutuskan untuk membuat sesuatu yang bisa menghangatkan badan ku. Satu cup Pop Mie rasa kari ku seduh menghangat kan ssekaligus membunuh rasa laparku di sore hari. Saat itu aku blum tau apa yang sebenernya terjadi di luar sana, ketika aku melihat info dari twitter. Aku kaget ternyata jakarta begitu semrawut. Banyak pohon tumbang, banjir di mana-mana dan mengakibatkan kemacetan berjam-jam.Dalam benak hati saya selalu bertanya-tanya siapa yang musti di salahkan bila terjadi seperti ini. Kemana Foke??? Tidak ada yang bisa di salahkan, tidak juga menyalakan. Semua ini ulah semuanya. 3 jam lebih perjalanan ku pulang melintasi semerawutnya kota Jakarta. Malam itu Jakarta menjadi bintang, semua orang membicarakannya. Semua surat kabar online secara update membicarakan kondisi jakarta. Ironisnya karena kejadian ini banyak nyawa yang takberdosa menjadi korban. Semua terlihat ironis.. Jakarta..oh Jakarta.. mengapa semuanya begitu menyedikan bila memangil namamu.
Saat perjalanan Pulang aku mengecek twitter lewat ponsel ku dan aku tercengang ketika aku melihat info bahwa di daerah mentawai sumatra barat terjadi gempa 7.2 SR. dan mengakibatkan Tsunami. Aku langsung terdiam melihat berita itu. Malam ini Begitu lengkap. Tetapi aku sangat beryukur aku masih di beri keselamatan dari semuanya. Mungkin aku hanya dio uji kesabaran karena kemacetan Jakarta, bagaimana nasib saudara kita yang jauh lebih sakit di beri bencana seperti itu. Aku hanya bisa berdoa untuk saudara-saudara kita yang di mentawai agar Allah memberikan kesabaran dan keselamatan untuk saudara kita di sana...